Bayi Full ASI, Masihkah Butuh Suplementasi?

Posted: 22 Apr 2025

unnamed (1)

Sering khawatir dengan keadaan bayi utamanya kecukupan nutrisi untuk tumbuh kembang bayi, hal ini termasuk pada suplementasi, atau tambahan multivitamin dan mineral yang dipercayai dapat meningkatkan nafsu makan, kesehatan, imitas, hingga kecerdasan. Namun, apakah sebenarnya vitamin itu diperlukan, atau cukup dari ASI saja?

IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) merilis artikel dengan judul ‘perlukah suplementasi vitami dan mineral pada bayi dan anak?’ mana rekomendasi ini juga turunan rekomendasi dari WHO (World Health Organisations) yang memberikan saran vitamin yang disesuaikan dengan kebutuhan negara dan perhitungan prevelensi masalah kesehatan tersering pada daerah tersebut.

unnamed (2)

Di indonesia sendiri IDAI telah memberikan beberapa rekomendasi suplementasi, namun hal ini tentu harus disesuaikan dengan kebutuhan bayi dan dikonsultasikan dulu ke dokter anak. Beberapa ini, rekomendasi suplemen yang disarankan;

Vitamin D

Ga cuma IDAI yang merekomendasikan, bahkan CDC menyatakan, semua anak membutuhkan vitamin Dimulai segera setelah lahir, termasuk bayi dengan ASI eksklusif ya. Gacuma buat kesehatan tulang, vitamin D ini penting untuk mencegah rakhitis atau pelunakan tulang. Anjuran dari IDAI, dosis vitamin D untuk bayi 0 – 12 bulan mendapat sebanyak 400 IU per hari dan >12 bulan, sebanyak 600 IU per hari.

Untuk anak-anak yang sudah mulai makan, Suplementasi ini bisa didapat dari realfood yang kaya akan vitamin D, seperti ikan salmon, sarden, telur, daging merah,

Zat Besi.

Kekurangan zat besi ini bisa berdampak negatif ke kecerdasan, perilaku, dan kemampuan motor anak. Bahkan, pada anak di bawah usia 2 tahun menyebabkan anak lebih “lemot” dalam merespon, lebih iritabel dan sulit mengendalikan diri. Setelah bayi usia 6 bulan, ASI aja, udah gabisa lagi memenuhi kebutuhan zat besi bayi dan cadangan zat besi juga udah berkurang, makanya bayi butuh zat besi tambahan dari MPASI.

Kebutuhan zat besi, Untuk bayi usia 6-12 bulan adalah 11 mg per hari, sedangkan anak berusia 1- 3 tahun membutuhkan zat besi lebih sedikit, yaitu 7 mg per hari. Dan Rekomendasi Makanan tinggi zat besi, bisa berupa hati ayam, hati sapi, bayam, daging merah, dll.

Vitamin A

Bukti ilmiah menunjukkan suplementasi vitamin A bermanfaat menurunkan angka kematian sebesar 24% dan kematian terkait diare sebesar 28%. Berdasarkan fakta tersebut, maka WHO merekomendasikan pemberian suplementasi vitamin A sebesar 100.000 U pada bayi usia 6-11 bulan, dan vitamin A 200.000 U tiap 4-6 bulan pada anak usia 12-59 bulan. Kabar baiknya, program ini sudah diimplementasikan ke dalam program Kementerian Kesehatan Indonesia setiap bulan Februari dan Agustus (bulan vitamin A).

Zink

Mineral lain yang penting bagi bayi dan anak-anak adalah zink (seng). Suplementasi zink terbukti dapat menurunkan insidens diare dan pneumonia, mendukung pertumbuhan linear dan memiliki efek positif dalam menurunkan angka kematian terkait penyakit infeksi. Suplementasi zink diberikan rutin selama minimal 2 bulan setiap 6 bulan sekali, pada bayi usia 6-23 bulan.

Tentunya semua pemberian vitamin dan suplementasi wajib berkonsultasi dengan DSA supaya bisa

Sumber: Wirahmadi, A. (2017, Agustus 28). Perlukah suplementasi vitamin dan mineral pada bayi dan anak? Ikatan Dokter Anak Indonesia.

https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perlukah-suplementasi-vitamin-dan-mineral-pada-bayi-dan-anak​

Mom Uung Author

Author:
Mom Uung

Related Journals